DAERAH TERPENCIL HAUS AKSES KESEHATAN
"Menyediakan layanan kesehatan di wilayah terpencil menjadi perhatian utama bagi Indonesia. Papua adalah satu dari 20 provinsi dengan angka kematian ibu dan anak yang tinggi. Salah satu sebab utamanya adalah akses yang minim ke fasilitas kesehatan dan tidak adanya tenaga kesehatan yang ahli."
Halo semuanya, saya disini akan membahas daerah terpencil di Indonesia minim akses kesehatan.
Tidak meratanya ketersediaan fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, klinik, dan laboratorium mengakibatkan ketimpangan jumlah klaim program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di beberapa wilayah di Indonesia.
Jumlah klaim JKN di daerah yang memiliki fasilitas kesehatan lengkap terbilang tinggi sedangkan daerah-daerah yang ada dipelosok dengan akses rumah sakit terbatas mengalami situasi rendah klaim.
Visi Kementerian Kesehatan yang mengharapkan masyarakat Indonesia yang sehat mandiri dan berkeadilan faktanya sulit direalisasikan khususnya oleh daerah yang kurang diminati alias daerah terpencil. Bagaimana tidak, masyarakat belum seluruhnya bisa mengakses layanan kesehatan secara adil dan merata, hal ini salah satunya disebabkan oleh ketimpangan pendistribusian Sumber Daya Manusia kesehatan khususnya dokter.
Menteri Kesehatan mengungkapkan, minimnya minat dokter muda praktik di daerah terpencil. Untuk itu, diharapkan peran organisasi profesi guna mengadvokasi para dokter muda untuk mau praktik di seluruh wilayah Indonesia.
"Program Nusantara Sehat untuk mengisi kebutuhan dokter di daerah terpencil, ternyata minim peminat. Dari 7 ribu tenaga kesehatan yang mendaftar, hanya 10 orang yang berprofesi dokter," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Nila FA Moeloek disela pelantikan pengurus baru Ikatan Dokter Indonesia (IDI) periode 2015-2018, di Jakarta, Minggu (20/12).
Menkes mengemukakan, jumlah dokter di Indonesia sebenarnya sudah mencapai angka ideal, yaitu 125 ribu orang untuk penduduk berjumlah 250 juta. Namun, kendalanya penyebaran dokter tidak merata.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia ( BPPSDM) Kementerian Kesehatan, Usman Sumantri. Katanya, dokter enggan praktik di daerah terpencil, lantaran minimnya fasilitas kesehatan di daerah tersebut.
Solusi yang paling tepat adalah duduk bersama antara pemerintah dengan organisasi profesi untuk menyelesaikan masalah ini adalah,
Pertama, pemerintah bisa menginvestasikan dana dengan mendirikan rumah sakit, klinik, puskesmas, dan laboratorium milik negara. Ini artinya, pemerintah harus fokus membangun berbagai fasilitas kesehatan, baik primer dan sekunder, di daerah-daerah yang membutuhkan.
Kedua, pemerintah membuka investasi bagi para investor yang tertarik membangun fasilitas kesehatan lengkap dengan tenaga medis yang siap menangani pasien JKN. Menurutnya, pemerintah bisa memberikan insentif bagi investor yang tertarik membangun fasilitas kesehatan di daerah terpencil.
Membuka akses finansial saja tak cukup. Masyarakat memberi kontribusi dengan menyetor iuran setiap bulan. Makanya, pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana agar manfaat program JKN bisa dirasakan oleh masyarakat secara maksimal.
semoga kiriman ini bermanfaat,kurang lebihnya mohon maaf.
wassalamu'alaikum wr.wb💛💜
wassalamu'alaikum wr.wb💛💜
Komentar
Posting Komentar