RESENSI FILM BAD GENIUS THAILAND (2017)




RESENSI FILM BAD GENIUS (2017)
Rilis
 3 Mei 2017
Negara
Thailand
Bahasa
Thai
Sutradara
Nattawut Poonpriya
Produser
Vanridae Pongsittisak, Jira Maligool
Pemeran
Chutimon, Teeradon Supapunpinyo, Chuengcharoensukying, Chanon Santinatornkul
Music
Hualampong Riddim
Sinematografi
Phaklao Jiraungkoonkun
Distributor
GDH 559.
Bad Genius berhasil memecahkan rekor penghasilan film Thailand dengan pendapatan lebih dari 100 juta baht atau sekitar 3 juta dolar Amerika. Rotten Tomatoes pun memberikan rating 92% dan iMDB nilai 8 buat film berdurasi 130 menit ini. Bahkan, berbagai penghargaan udah disematkan buat film garapan Nattawut Poonpiriya ini, loh.

Plot Bad Genius

Lynn siswa SMA yang tinggal dengan ayahnya diterima di sekolah bergengsi karena prestasinya. Di sana dia berteman dengan Grace dan mulai membantu Grace menipu dalam ujian setelah mengetahui guru mereka telah membocorkan pertanyaan dalam les privat.

Dia selanjutnya didekati kekasih Grace yang kaya yaitu pat yang menawarkan pembayaran dengan imbalan untuk membantu dia dan teman-temannya. Awalnya enggan, Lynn setuju ketika mengetahui bahwa sekolah itu menerima pembayaran dari ayahnya yang memperoleh penghasilan sederhana sebagai guru.


Lynn merancang alat sinyal dan menggunakannya untuk mengirim jawaban saat ujian. Namun kecurangannya secara tidak sengaja diungkap oleh Bank siswa papan atas lainnya. Dia ditegu ayahnya dan sekolahnya yang menunda beasiswa dan kesempatan untuk mengajukan beasiswa internasional di tingkat universitas.


https://cdnx.kincir.com/production/media/2017/desember/review-bad-genius/2-bad-genius-700x700.jpg


Lynn kembali ke bisnsi ketika Pat dan Grace meminta untuk membantu mereka meniu STIC tes standar internasional penerimaan universitas sebuah skema yang akan memberi mereka jutaan baht. Tetapi Lynn menjelaskan kepada mereka bahwa dia hanya dapat melakukannya dengan bantuan Bank dan Bank tidak akan pernah bergabung dengan mereka.


Tetapi Bank yang berasal dari keluarga miskin dan mempertaruhkan masa depannya untuk beasiswa universitas yang sama, diserang preman jalan dan merindukan ujian. Lynn selanjutnya mendekatinya dengan tawaran tersebut dan Bank Setuju. Mereka melakukan persiapan.

Lynn dan Bank terbang ke Australia mendapatkan ujian awal yang diadakan secara global di hari yang sama dan mengirimkan kembali jawaban Grace dan pat untuk didistribusikan kepada klien mereka. Tetapi pada malam penerbangan mereka Pat tergelincir bahwa dia yang memerintahkan preman untuk memukuli Bank dan memaksanya bergabung dengan skema mereka. Marah Bank menyerang Pat lalu pergi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC3nROwCNkdwqJsNDJHhE2mdHhAPCrkjm2DKBeIW1wUgpIiVbJmGe3d4yMsLVZZjQxqd-3_zoyeMM8o9cdpbkwDHmOQls0OyTRm8fwbHDCsTglmOct1QY9FVmArzO7cSHaQ1S7QaztxsI/s640/Bad+Genius+%25282017%2529+scene+04.JPG
Lynn yang terkejut mendengar hal ini mulai memikirkan kembali tindakannya. Tetapi Bank kembali menghadapi Lynn menyuruhnya menyelesaikan apa yang telah dimulai. Hubungan Bank dan Lynn berkembang lebih jauh ketika mereka terbang ke Sdyney.

Di hari STIC mereka menyelesaikan ters pertama sesuai rencana namun bank mengalami kegelisahan dan tertangkap. Lynn berjuang menghafal bagian akhir dan akhirnya berhasil melewatinya. Dia dikejar oleh administrator tes setelah berpura-pura sakit dan meninggalkan pusat tes lebih awal akan tetapi dilepaskan ketika Bank menjelaskan kepada staf bahwa dia tidak mengenalnya.

Pulang ke rumah Lynn mendapatkan bahwa skema mereka sukses besaar tetapi yagn diputuskan oleh pengalaman itu membuatnya berbalik kepada rekan konspiratornya. Beberapa waktu selanjutnya dia mengunjungi Bank yang telah menginvestasikan andilnya membenahi bisnis binatu Ibu Bank.

Bank mengajak Lynn memulai skema yang berbeda kali ini dengan klien yang lebih luas yang mengikuti ujian GAT & PAT. Dia menolak menjelaskan kepadanya bahwa telah membuat pilihannya. Lynn pada akhirnya mengaku kepada ayahnya yang menghiburnya dan membantunya menebus dirinya mengajukan pengakuan formal kepada organisasi STIC.

KELEBIHAN :
1.        Dikerjakan oleh orang-orang berpengalaman. Jadi hasil filmnya tidak perlu dipertanyakan lagi.
2.        Sinematografinya keren. Misalnya saat adegan Lynn selesai mengamati jam dinding satu per satu dari New York sampai Sydney. Biasanya kamera akan langsung men-shoot wajah Lynn dengan background jam itu saja. Namun di sini, Lynn menoleh ke arah kaca yang tampak dobel-dobel. Akhirnya wajahnya jadi dobel-dobel gitu. Satu layar penuh dengan pantulan wajahnya di kaca yang menjadi tiang penyangga gedung apertemen itu juga
3.        Pewarnaannya pas. Kalau kalian lihatnya di layar bioskop, sumpah, itu bener-bener kelihatan keren. Ada suasana dark-nya juga yang kalau dilihat di layar laptop bakal jelek. Tapi kalau di layar bioskop, pecahhh!!!
4.        Backsound nggak kalah pecah. Film ini bukan film horor. Tapi suaranya tetep bikin deg-degan. Setiap adegan nyontek. Setiap adegan dikejar. Terutama waktu puncak-puncaknya dari masalah di STIC sampai masalah ojek itu beneran bikin dag dig dug.
5.        Tema unik, jalan cerita pas. Tema beginian ini masuk unik banget. Apalagi ternyata berdasarkan cerita nyata. Biasanya soal cinta-cintaan atau horor. Tapi ini tentang hal yang 99% dilakukan siswa di seluruh dunia. Nyontek. Tema ini kelihatan garing, tapi entah kenapa begitu nonton filmnya, kata garing itu sama sekali nggak ada. Ketawa dapet. Deg-degan dapet. Pesan moralnya dapet.
6.        Tokoh pemeran film yang terkenal.

KEKURANGAN :
1.        Saat Bank memakai headset, mendengarkan lagu klasik. Kami mendengarkan juga lagu klasik itu sebagai pengisi suara. Namun baru dilepas sebelah, lagu yang kami dengarkan juga berhenti. Seharusnya lagu tersebut hanya dipelankan saja, bukan benar-benar berhenti.
2.        Buku STIC yang akan dikembalikan Lynn pada Pat. Buku ini sudah diterima oleh pegawai resepsionisnya. Hanya saja mendadak ada telepon. Namun tidak ada adegan saat Lynn meminta kembali buku itu atau apa. Jadinya terasa agak ada yang kurang menurutku

PESAN MORAL

Pertama, it’s not all about academics. Ga jago dalam hal akademik bukan lah akhir segalanya. Cobalah sedikit merenung dan pikirkan semua hal positif yang kamu punya, pasti kok ada hal yang bisa kamu banggakan. Pasti. Contohnya si Pat. Turns out kalo dia sebenernya punya bakat sepik-sepik alias pinter negosiasi dan nyeyakinin orang. Buktinya dia bisa ngeyakinin Lynn sama Bank (temennya yang juga jenius) buat ngejalanin bisnis yang beresiko plus ngajak rangorang buat jadi klien mereka dengan bayar pake duit yang ga dikit. It’s skill, dude. And Pat has it all. Kalo aja dia mau fokus sama kemampuannya dan manfaatinnya secara baik, pasti dia bakalan sukses kan.

Kedua, lingkungan yang mendukung itu penting.dari hal kecil aja deh, kita tau keluarga tokoh pintarnya itu keluarga yang sederhana kan bahkan kekkurangan, contohnya aja lynn , bapaknya hanya seorang guru yang menjual ini itu demi keperluan lynn sekolah, bank juga ibunya tukang londry, bank mau karna dia dapet uang buat beliin ibunya mesin cuci kan. so, masalah ekonomi bisa mempengaruhi prilaku seseorang.

Terakhir, pesan yang bisa kita ambil dari film Bad Genius ini adalah, don’t let yourself being surrounded with toxic people. Toxic people disini maksudnya adalah orang-orang yang dengan sifat buruknya secara sengaja atau engga sengaja bawa pengaruh buruk buat hidup kamu. Contohnya si Pat. Di luar kelebihannya, sifat dia yang kurang jujur plus nganggep kalo semua bisa diselesein pake duit tanpa harus usaha jelas akhirnya bikin pengaruh buruk ke Lynn. Bahkan ga cuman Lynn, tapi Bank, temen mereka yang pinter dan jujur jadi ikutan kacau juga. Kadar toxic ini sih sebenernya macem-macem, dan inilah yang bakal nentuin kalian perlu sekedar jaga jarak aja atau kudu ngejauhin mereka. Itu hak prerogatif kita.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAERAH TERPENCIL HAUS AKSES KESEHATAN